Sejak ia masih kecil, Souma Yukihira yang berusia lima belas tahun telah membantu ayahnya dengan bekerja sebagai sous chef di restoran yang dikelola dan dimiliki ayahnya. Selama bertahun-tahun, Souma mengembangkan hasrat untuk menghibur pelanggannya dengan kreasi kulinernya yang kreatif, terampil, dan berani. Mimpinya adalah suatu hari nanti memiliki restoran keluarganya sebagai kepala koki.
Shokugeki no Souma
Namun ketika ayahnya tiba-tiba memutuskan untuk menutup restoran untuk menguji kemampuan memasaknya di restoran di seluruh dunia, dia mengirim Souma ke Akademi Kuliner Tootsuki, sekolah memasak elit di mana hanya 10 persen siswanya yang lulus. Institusi ini terkenal dengan “Shokugeki” atau “perang makanan”, di mana para siswanya berhadapan dalam pertarungan memasak yang intens dan berisiko tinggi. Saat Souma dan teman sekolah barunya berjuang untuk bertahan hidup dari gaya hidup ekstrim Tootsuki, tantangan yang lebih besar menunggunya, menempatkan tahun-tahun pembelajarannya di bawah ujian ayahnya.
Leave a Reply